Pertama Kalinya, Bayi Sehat Lahir dari Rahim Transplantasi di Prancis

 Suara.com - Prancis melaporkan kelahiran bayi sehat dari rahim transplantasi pertamanya pada 12 Februari 2021 lalu.

Ilustrasi bayi baru lahir (Unsplash/Isaac Quesada)
Ilustrasi bayi baru lahir (Unsplash/Isaac Quesada)
Source : Suara

Ini adalah momen bersejarah bagi dunia medis Prancis, mengingat tidak semua tindakan transplantasi rahim berjalan sukses.

Dilansir Anadolu Agency, tim dokter yang dipimpin oleh Jean-Marc Ayoubi dari Foch Hospital, Paris, mengatakan bayi lahir dengan berat 1,8 kilogram.

Sang ibu, pasien transplantasi rahim berusia 36 tahun, mendapat donor rahim dari donor hidup yakni ibunya sendiri.

Pasien mengalami kelainan genetik yang disebut sebagai Rokitansky syndrome alias Mullerian agenesis. Penyakit ini menyebabkan perempuan lahir tanpa rahim, serviks, dan vagian bagian atas.

Penyakit ini cukup langka dan dialami oleh 1 dari 4.500 perempuan di seluruh dunia.

Ayoubi mengatakan proses persalinan berjalan lancar tanpa komplikasi berarti. Pasien melahirkan di usia kehamilan 33 minggu.

Kelahiran bayi pertama dari rahim transplantasi ini membawa harapan baru bagi perempuan-perempuan lainnya yang tak bisa hamil karena masalah rahim seperti histerektomi maupun kelainan bawaan.

Proses penelitian transplantasi rahim hingga sukses hamil dan melahirkan ini melibatkan 20 peneliti selama lebih dari 12 tahun.

Mats Brannstrom, profesor kandungan sekaligus pelopor transplantasi rahim dari University of Gothenburg, Swedia, turut terlibat dalam penelitian di Prancis ini.

Ia dan timnya berhasil melahirkan bayi sehat pertama dari rahim transplantasi di Swedia pada tahun 2014. Penelitiannya membuka jalan bagi bayi-bayi lain yang lahir dari rahim transplantasi.

Le professeur Jean Marc Ayoubi est celui qui a permis la première transplantation utérine française.

Recevez les mises à jour et actualités des travaux et recherches.